Salam Semangat Perawat Indonesia

Memberi Pelayanan Prima untuk Indonesia Sehat

Saturday, June 4, 2016

Penyakit Hemofilia

       
    Dalam anamnesa biasanya akan di dapatkan riwayat adanya salah seorang anggota keluarga laki-laki yang menderita penyakit yang sama yaitu adanya perdarahan abnormal. Beratnya perdarahn bervariawsia akan tetapi biasanya beratnya perdarahan itu sama dalam satu keluarga. Sering perdarahan akibat sirkulasi adalah manifestasi pertama pada seseorang menderita hemofili. Oleh karena perdarahan dimulai sejak kecil sehingga haemarhtros ( sebagai akibat jatuh pada saat kelenjar berjalan yang menyebabkan perdarahan sendi merupakan gejala yang paling sering dijumpai dari penderita hemofili ini.
   Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX). Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.
    Hemofilia adalah salah satu penyakit genetik tertua yang pernah dicatat. kelainan perdarahan yang diturunkan yang terjadi pada seorang laki-laki tercatat dalam berkas Talmud pada Abad Kedua. Sejarah modern dari hemofilia dimulai pada tahun 1803 oleh John Otto yang menerangkan adanya anak yang menderita hemofilia. Pada tahun 1820, untuk pertama kalinya dilakukan ulasan tentang hemofilia oleh Nasse. Pembuktian adanya kecacatan pada proses pembekuan darah pada hemofilia dilakukan oleh Wright pada tahun 1893. Namun, faktor VIII (FVIII) belum teridentifikasi hingg tahun 1937 ketika Patek dan Taylor berhasil mengisolasi faktor pembekuan dari darah, yang saat itu disebut sebagai faktor antihemofilia (AHF)


2.1  Definisi

      Hemofilia adalah penyakit koagulasi darah kongenital karena anak kekurangan faktor pembekuan       VIII (Hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia B). Hemofilia berasal dari bahas Yunani Kuno,              yang terdiri dari dua kata yaitu haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih           sayang. Hemofilia adalah penyakit genetik/turunan, merupakan suatu bentuk kelainan perdarahan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dimana protein yang diperlukan untuk pembekuan darah tidak ada atau jumlahnya sangat sedikit.Hemofilia adalah gangguan pendarahan yang disebabkan oleh defisiensi herediter dan faktor darah esensial untuk koagulasi (Wong, 2003 ).

2.2  Etiologi

      Penyebab Hemofilia adalah karena anak kekurangan faktor pembekuan VIII (Hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia B). Hemofilia disebabkan oleh mutasi gen faktor VIII (FVIII) atau faktor IX (FIX), dikelompokkan sebagai hemofilia A dan hemofilia B. Kedua gen tersebut terletak pada kromosom X, sehingga termasuk penyakit resesif terkait-X (Ginsberg, 2000). Oleh karena itu, semua anak perempuan dari laki-laki yang menderita hemofilia adalah carier penyakit, dan anak laki-laki tidak terkena. Anak laki-laki dari perempuan yang carier memiliki kemungkinan 50% untuk menderita penyakit hemofilia. Dapat terjadi wanita homozigot dengan hemofilia (ayah hemofilia, ibu carier), tetapi keadaan ini sangat jarang terjadi. Kira-kira 33% pasien tidak memiliki riwayat keluarga dan mungkin akibat mutasi spontan(Hoffbrand, Pettit, 1993). 


2.3  Faktor-faktor  pembekuan darah


  • Fibrinogen
  • Prothrombin s
  • Tissue factor 
  • Calcium ions (Ca++)
  • Pro accelerin (labile factor)
  • Accelerin (derivat hipotetik dari FV) : tak dipakai lagi.
  • Pro convertin
  • Anti Hemophilic Factor (AHF)
  • Plasma thromboplastin component (PTC) = Christmas factor
  • Stuart-Prower Factor
  • Plasma Thromboplastin Antecedent (PTA)
  • Hageman Factor
  • Fibrin Stabilizing Factor = Laki Lorand Factor
Disamping itu ada beberapa faktor  pembekuan darah yang belum mendapat angka Romawi.

  • Fletcher factor = Prekalikrein (PK)
  • William factor = High Molecular Weight Kininogen (HMWK)

2.4 Pathofisiologi

    Hemofilia merupakan penyakit kongenital yang diturunkan oleh gen resesif x-linked dari pihak ibuFaktor VIII dan faktor IX adalah protein plasma yang merupakan komponen yang diperlukan untuk pembekuan darah, faktor-faktor tersebut diperlukan untuk pembentukan bekuan fibrin  pada tempat pembuluh cidera Hemofilia berat terjadi apabila konsentrasi faktor VIII dan faktor IX plasma kurang dari 1 %.Hemofilia sedang jika konsentrasi plasma 1 % - 5 %.Hemofilia ringan apabila konsentrasi plasma 5 % - 25 % dari kadar normal.Manifestasi klinis yang muncul tergantung pada umur anak dan deficiensi faktor VIII dan IX.Hemofilia berat ditandai dengan perdarahan kambuhan, timbul spontan atau setelah trauma yang relatif ringanTempat perdarahan yang paling umum di dalam persendian lutut, siku, pergelangan kaki, bahu dan pangkal paha.Otot yang tersering terkena adalah flexar lengan bawah, gastrak nemius, & iliopsoas.

2.5    Manifestasi Klinis

           1. Masa Bayi (untuk diagnosis)
                a.Perdarahan berkepanjangan setelah sirkumsisi
                b.Ekimosis subkutan di atas tonjolan-tonjolan tulang (saat berumur 3-4 bulan)
                c.Hematoma besar setelah infeksi
                d.Perdarahan dari mukosa oral.
                e.Perdarahan Jaringan Lunak

           2.Episode Perdarahan (selama rentang hidup)
               a.Gejala awal      : nyeri
               b.Setelah nyeri    : bengkak, hangat dan penurunan mobilitas)
           3.Sekuela Jangka Panjang
              Perdarahan berkepanjangan dalam otot menyebabkan kompresi saraf dan fibrosis otot.Karna                faktor VII tidak melewati plasenta,kecenderungan pendarahan dapat terjadi dalam periode
             neonatal.kelinan diketahui bila pasien mengalami pendarahan setelah mendapat suntikan atau               setelah tindakan sirkumsisi.setelah pasien memasuki masa kanak- kanak aktif sering terjadi       memar atau hematoma yang hebat mesekalipun trauma yang mendahuluinya ringan.leserasi kecil ,seperti luka di bibir atau di lidah,dapat berdarah sampai berjamri-jam atau berhari-hari.gejala khasnya adalah hemartrosis(perdarahan sendi)yang nyeri dan menimbulkan keterbatasan gerak,dapat timbul spontan maupun akibat trauma ringan.

2.6    Komplikasi


  •  Artropati progresif, melumpuhkan
  • Kontrakfur otot
  • Paralisis
  • Perdarahan intra cranial
  • Hipertensi
  • Kerusakan ginjal
  • Splenomegali
  • Hsepatitis
  • AIDS (HIV) karena terpajan produk darah yang terkontaminasi.
  • Antibodi terbentuk sebagai antagonis terhadap faktor VIII dan IX
  • Reaksi transfusi alergi terhadap produk darah
  • Anemia hemolitik
  • Trombosis atau tromboembolisme

2.7    Uji Laboratorium dan Diagnostik


  • Uji Laboratorium (uji skrining untuk koagulasi darah)
  • Jumlah trombosit (normal)
  • Masa protrombin (normal)
  • Masa trompoplastin parsial (meningkat, mengukur keadekuatan faktor koagulasi intrinsik)
  • Masa perdarahan (normal, mengkaji pembentukan sumbatan trombosit dalam kapiler)
  • Assays fungsional terhadap faktor VIII dan IX (memastikan diagnostik)
  • Masa pembekuan trompin
  • Biapsi hati (kadang-kadang) digunakan untuk memperoleh jaringan untuk pemeriksaan patologi dan kultur.
  • Uji fungsi hati (SGPT, SGOT, Fosfatase alkali, bilirubin



0 comments:

Post a Comment

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut