Pengelolaan Jalan Nafas Dengan Alat
a. Oropharyngeal Tube
Pipa orofaring digunakan untuk mempertahankan jalan napas tetap terbuka dan menahan pangkal lidah agar tidak jatuh ke belakang yang dapat menutup jalan napas pada pasien tidak sadar. Yang perlu diingat adalah bahwa pipa orofaring ini hanya boleh dipakai pada pasien yang tidak sadar atau penurunan kesadaran yang berat (GCS ≤ 8).
b. Nasopharyngeal Tube (pipa nasofaring)
Untuk pipa nasofaring kontra indikasi relatifnya adalah adanya fraktur basis cranil yang ditandai dengan adanya brill hematon, bloody rhinorea, bloody otorea, dan battle sign.
c. Endotracheal Tube
Intubasi endotrachea adalah gold standard untuk pembebasan jalan napas. Sehingga Intubasi endotrachea disebut juga definitive airway. Intubasi endotrakhea adalah proses memasukkan pipa endotrakheal ke dalam trakhea, bila dimasukkan melalui mulut disebut intubasi orotrakhea, bila melalui hidung disebut intubasi.
d. Laringeal Mask Airway (LMA)
LMA adalah alat pembebasan jalan napas yang non-invasif yang dipasang di supraglotis. Secara umum terdiri dari 3 bagian: airway tube, mask, dan Inflation line.
LMA disebut juga sebagai alternative airway, karena bagi tenaga yang belum berpengalaman melakukan intubasi endotrachea maka LMA inilah yang menjadi alternatif pilihan yang paling baik untuk membebaskan jalan napas
PENANGANAN SUMBATAN JALAN NAPAS PADA ORANG DEWASA
Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat darurat sangat tergantung dari kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan. Semakin cepat pasien ditemukan maka semakin cepat pula pasien tersebut mendapat pertolongan sehingga terhindar dari kecacatan atau kematian.
Kondisi kekurangan oksigen merupakan penyebab kematian yang cepat. Kondisi ini dapat diakibatkan karena masalah sistem pernafasan ataupun bersifat sekunder akibat dari gangguan sistem tubuh yang lain.
Tanda-Tanda Sumbatan Jalan Napas
1. Bagian atas
Snoring: suara seperti orang ngorok dimana pangkal lidah yang jatuh ke belakang.
Gurgling: seperti orang berkumur dimana dikarenakan adanya cairan atau darah.
Stridor: terjadi karena uap panas atau gas yang mengakibatkan mukosa bengkak ataupun jalan nafanya menjadi kasar.
2. Bagian bawah
Rales
Wheezing: seperti suara biola dimana mengalami penyempitan di bronkusnya.
Stridor
PENGELOLAAN JALAN NAPAS (AIRWAY MANAGEMENT) TANPA ALAT
Tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan napas dengan tetap memperhatikan kontrol servikal, dengan tujuan untuk membebaskan jalan napas untuk menjamin jalan masuknya udara ke paru secara normal sehingga menjamin kecukupan oksigin tubuh.
1. Pemeriksaan Jalan Napas
L = Look/Lihat gerakan nafas atau pengembangan dada, adanya retraksi sela iga, warna mukosa/kulit dan kesadaran.
L = Listen/Dengar aliran udara pernafasan.
F = Feel/Rasakan adanya aliran udara pernafasan dengan menggunakan pipi penolong.
Membersihkan jalan nafas
1. Sapuan jari (finger sweep)
Dilakukan bila jalan nafas tersumbat karena adanya benda asing pada rongga mulut belakang atau hipofaring seperti gumpalan darah, muntahan, benda asing lainnya sehingga hembusan nafas hilang.
2. Mengatasi sumbatan nafas parsial
Dapat digunakan teknik manual thrust :
Abdominal thrust
Chest thrust
Back blow.
0 comments:
Post a Comment